Banjir kembali melanda Kota Parepare, Rabu 1 Februari sekira pukul 20:00 Wita. Kali ini banjir di kota kelahiran BJ Habibie itu terbilang cukup parah. Ratusan rumah rusak hingga menelan korban jiwa.
Banjir besar dipicu oleh luapan air sungai. Diperparah dengan guyuran hujan deras. Air sungai mengakibatkan rumah warga di sejumlah titik porak-poranda.
Sebelumnya, banjir besar juga terjadi 3 bulan lalu. Tepatnya 18 November 2022. Lokasi banjir yang lalu juga sama dengan kali ini. Hanya saja, dampak banjir kali ini lebih parah.
Atas kejadian itu, dewan meminta agar Pemkot Parepare lebih sigap mitigasi bencana. Anggota Komisi III DPRD Parepare Kamaluddin Kadir juga menyebut perlu ada relokasi bagi warga yang tinggal di lokasi rawan banjir.
“Seperti BTN Savaraz dan Tegal itu sudah perlu direlokasi. Atau pemerintah harus serius membenahi drainase yang ada,” ungkap Ketua Harian Partai Gerindra Parepare saat turun meninjau lokasi banjir, Kamis 2 Februari 2023.
Kamaluddin juga menyarankan agar aliran air sungai Jawi-jawi dan Karajae bisa dikanalisasi. Sehingga air tak lagi meluap ke pemukiman warga.
Dirinya berharap banjir besar tidak lagi terjadi di Parepare. Ia tetap mengapresiasi kerja-kerja pemkot dalam melakukan evakuasi dan penanganan korban banjir.
“Kita berharap bencana ini tidak terulang. Pemkot sudah bekerja melakukan evakuasi. Tapi itu belum cukup, perlu ada antisipasi sebelum terjadi bencana,” pungkasnya.
Pasca banjir November lalu, belum ada tindakan atas sungai yang menjadi pemicu banjir. Pemkot Parepare fokus menyalurkan bantuan untuk para korban. Khususnya untuk biaya perbaikan rumah. (rdi)
Discussion about this post