Penulis : Pahri Lubis
عجبا لمن يخاف العقاب كيف لا يكف عن المعاصى، وعجبا لمن يرجو الثواب كيف لا يعمل ( الماوردى ، أدب الدنيا والدين ).
” Sungguh aneh orang takut siksa, takut hukuman, namun tidak berhenti berbuat maksiat dan sungguh aneh juga orang yang mengharapkan pahala ( surga ), akan tetapi dia tidak pernah mau beramal”.
Barakallah, semoga kita di jadikan oleh Allah Swt termasuk orang yang senantiasa beramal sholih, beibadah maksimal, mengharapkan karunia dari Allah Swt, agar kita terhindar dari azab nya nanti. Pernyataan diatas mengungkapkan sungguh takjub, sungguh aneh orang yang takut siksa azab Allah kelak, akan tetapi dia masih tetap melaksanakan maksiat, dan tidak berhenti. Orang yang berbuat maksiat di dunia pun sudah ada hukuman seperti penjara dan di akhirat hukuman tersebut tetap di eksekusi, seharusnya pelaku maksiat tidak perlu takut hukuman, karena dia sudah pasang badan untuk menghadapinya, sudah siap menanggung semua resiko. Pada bagian kedua sungguh aneh orang yang mengharapkan pahala, orang yang mengharapkan surga, namun sayang disayang dia tidak pernah beramal sholih, persyaratan masuk surga adalah takwa yaitu gabungan Iman dan amal sholih. Banyak pernyataan seperti ini kita dengar dia pingin masuk surga tapi tidak maksimal beramal sholih, orang yang akan masuk surga tidak cukup bermodalkan berkata saya sudah beriman tapi harus dibuktikan dengan amal nyata. Tanpa amal nyata sungguh berat mengharapkan masuk surga, kasih sayang Allah datang setelah ada hubungan, konek antara hamba dengan Tuhannya. Defenisi Iman disamping mengucapkan dua kalimah syahadah tak kalah penting nya diaplikasikan dalam amaliah ubudiah kepada Allah, keyakinan Iman akan menggerakkan anggota badan siap melaksanakan perintah Allah.
عجب المرء لنفسه أحد حساد عقله ”
” kesombongan seseorang terhadap dirinya merupakan salah satu penghasut bagi akal sehatnya”. Bisa jadi orang yang tidak mau beramal di susupi rasa sombong di hatinya sehingga mengakibatkan malas beribadah, akal sehatnya terganggu akibat perbuatan dosa.
Hey Sobat Q!. Sebagai orang yang mengaku beriman kepada Allah, tidak cukup sebatas pengakuan, tapi dibuktikan dengan amal sholih. Jangan seperti pernyataan diatas orang berharap masuk surga amal nya tidak maksimal, padahal Allah menguji manusia bertujuan untuk mengetahui siapa diantara mereka amal yang terbaik, bukan kwantitas, tapi kwalitas. Tentu dalam ujian tidak 100% lulus, yang lulus memenuhi kriteria standar minimal, dan berharap nilai tinggi, mempercepat hisab. Lebih berat timbangan kebaikannya dari pada keburukannya. ” hati hati jangan sampai menyesal, kesempatan berbuat tidak bisa di ulangi lagi “. والله أعلم بالصواب
Senin, 16 Januari 2023. (*)
Discussion about this post