Erika Puji Nurwahidiyah
Mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan dan memimpin masyarakat menuju tatanan sosial yang lebih adil dan sejahtera. Jika mahasiswa mampu mengenali dengan benar situasi sosial yang ada, mereka dapat mencari perubahan agar masyarakat dapat hidup dalam situasi yang lebih ideal. Namun peran ini tentu tidak mudah.
Kenyataanya, tidak semua mahasiswa dapat memainkan peran tersebut. Mahasiswa harus terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya agar dapat menjalankan perannya dengan baik. Pengetahuan ini mempersiapkan mahasiswa untuk lima peran ini. Apa yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan mereka, seperti membaca atau mendiskusikan buku. Hal ini tidak mudah, namun sejauh ini tindakan nyata mahasiswa sebagai agen perubahan telah menunjukkan bahwa mereka dapat memainkan peran ini. Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan.
Secara historis, mahasiswa Indonesia telah mengalami perubahan besar. Mengubah tatanan sosial ini tidak hanya digunakan sebagai motivasi namun perlunya kerja secara nyata. Salah satu permasalahan yang memerlukan kerja nyata mahasiswa adalah permasalahan kapital dalam sektor pertanian.
Bukan rahasia umum yang mana Indonesia adalah negara agraris yang mengutamakan sektor pertaniannya. Menjadi negara yang kaya akan sumber daya alam tentunya tidak lepas dari ciri khas Indonesia. Namun masih banyak sekali problematika dari SDM yang kurang bisa melestarikan serta memanfaatkan sumber daya alam dengan baik, yang berakibat pada masalah kelangkaan.
Diharapkan dengan problematika ini, generasi muda diharap dapat berperan untuk saling bersinergi dalam memperbaiki permasalahan lingkungan serta pelestarian sumber daya alam. Permasalahan pada sektor pertanian di Indonesia sangat beragam, namun salah satu masalah yang cukup krusial adalah masalah kapital. Mayoritas para petani di Indonesia masih belum mengenal layanan perbankan sehingga sulit mendapat pinjaman dari bank.
Kurangnya pemahaman para petani Indonesia untuk memanajemen produksinya mulai dari proses tanam hingga panen serta cara menghitung modal dan untung rugi juga menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Problematika yang terjadi ini dikarenakan, rata-rata para petani Indonesia bukan dari generasi muda yang mampu dan memahami akan hal-hal tersebut serta kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian sehingga menyebabkan minimnya sosialisasi terhadap para petani.
Minat generasi muda tentunya tidak lepas dari alasan kapital seperti minimnya upah bidang pertaian. Banyak kasus sebuah desa yang memiliki lahan pertanian luas namun tidak dapat produktif, karena rata-rata penduduk desa tersebut sudah umur lanjut dan tidak memiliki banyak modal dan tenaga untuk merawat lahan sawah. Sehingga lahan tersebut rela dijual kepada pemerintah atau juragan tanah yang nantinya akan dijadikan sebuah bangunan.
Permasalahan kapital dalam sektor pertanian merupakan masalah krusial yang membutuhkan kerja nyata dari generasi muda sebagai tonggak perjuangan bangsa yang ditunjuk sebagai agen perubahan serta diharap turut andil atau terlibat langsung membantu dan mengawasi para petani mengolah produksinya sebagai salah satu bentuk pengabdian.
Perlunya sinergi dari setiap sektor untuk memperbaiki serta menjadikan suatu sistem lebih baik. Peran masyarakat, pemerintah, dan generasi muda untuk memajukan negara menuju arah yang lebih baik dan dapat bersaing di kancah internasional.
Discussion about this post