Banjir yang terjadi di Parepare juga berdampak buruk bagi petani. Ratusan hektare sawah ikut terendam banjir. Akibatnya para petani merugi.
Tiga lokasi persawahan di Parepare yang terendam banjir, Kelurahan Lapadde Watang Bacukiki dan Lemoe.
Dari pantauan, sawah di Watang Bacukiki dipenuhi air. Benih yang baru ditanam hanyut terbawa arus banjir.
Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) langsung turun tangan. Mereka memantau dampak banjir bagi persawahan.
“Kami turun untuk memantau langsung dampak banjir pada persawahan di Parepare. Hasil pantauan kami perkiraan awal itu kurang lebih 500 hektare terdampak banjir,” ungkap Kadis PKP Wildana, Sabtu 19 November 2022.
Wildana menjanjikan bantuan benih bagi para petani yang mengalami kerugian.
“Insyaallah kami akan membagikan benih bibit yang sudah para petani tanam selama kurang lebih 10 hari. Secepatnya kami bisa membagikan benih bibit,” janjinya.
Salah seorang petani, Amir mengaku banjir sudah merusak sawahnya. Amir menyebut kerugian setiap petani itu ditaksir Rp3 juta per hektare. Totalnya mencapai ratusan juta rupiah.
“Untuk se-Kota Parepare kurang lebih 500 hektare. Kerugian ditaksir satu hektare hampir 3 jutaan. Ada benih 30 kg, pengolahan lahan sampai penanaman. Mungkin totalnya sekira ratusan juta,” sebut dia.
Amir pun berharap pemerintah bisa hadir membantunya. Bantuan benih bibit adalah kebutuhan utama para petani. “Kita harap pemerintah bisa membantu kami untuk meringankan beban petani terutama bantuan benih,” tandas dia.
Saat ini, petani belum turun mengolah kembali sawahnya. Mereka menunggu cuaca membaik baru memulai kembali proses tanam benih. (rdi)
Discussion about this post