Seorang kakek yang hidup sebatang kara di Parepare ternyata sempat diketahui sakit. Kakek yang diketahui bernama Sappe itu meninggal dunia di emperan gedung di sekitar Pelabuhan Cappa Ujung Parepare, Kamis 17 November.
Salah seorang warga sekitar, Tati mengaku sempat melihat Kakek Sappe dengan kondisi gemetaran. Tati lalu memberikan obat.
“Sempat diberikan makan obat dengan posisi duduk tadi pagi tapi tubuhnya itu sudah gemetaran semua,” imbuhnya.
Lurah Ujung Sabbang Fatahuddin juga mengetahui kondisi Kakek Sappe yang sedang sakit. Hanya saja, pemerintah tak membawa Kakek Sappe ke rumah sakit
Kakek Sappe dibiarkan tidur sendiri di emperan dalam keadaan sakit. Fatahuddin melakukan penanganan melalui Call Center 112.
“Saya sudah koordinasi sama call centre untuk diperiksa kendalanya itu bapak batuk dan dikasih obat sama dokter yang tangani,” ungkapnya.
Fatahuddin berdalih, Kakek Sappe sempat mau dirawat di rumah sakit, tapi tak ada yang ingin menjaga saat rawat inap.
“Kemarin kita mau bawa cuma kendalanya saya berembuk sama warga di sekitar, siapa yang mau dampingi ini bapak di rumah sakit dalam hal ini jaga ini bapak nginap selama di rumah sakit,” katanya.
Saat pertama mengetahui kondisi kakek itu, Fatahuddin memberi tindakan dengan membersihkan tubuhnya.
“Saat saya temukan kemarin memang itu bapak tidak pernah mandi kemudian buang hajatnya di celana. Jadi saya inisiatif kmarin sama warga beli sabun mandi dan sampo mandikan itu bapak. Serta ada warga yang bantu saya cukur rambutnya,” ungkapnya.
Lurah juga mengaku baru mau mengurus identitas Kakek Sappe. Selanjutnya, ia ingin memfasilitasi agar dibawa ke panti jompo.
Saat ini, jenazah Kakek Sappe sudah dikebumikan di Perkuburan Bilalangnge oleh Lurah dan tim dinas sosial. (rdi)
Discussion about this post