Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta negara-negara G20 untuk mendorong penciptaan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa perang harus segera dihentikan.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sesi III, di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, Rabu (16/11/2022) siang.
“Stop the war. I repeat, stop the war. Lot is at stake. Banyak hal yang dipertaruhkan. Perang hanya akan menyengsarakan rakyat. Pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik. Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia,” ujar Presiden.
* Update: Rudal jatuh di Polandia, ternyata dari Ukraina, Bukan Rusia
Sejumlah petinggi AS dan juga Presiden Joe Biden mengatakan bahwa rudal nyasar yang meledak di Polandia tidak ditembakkan dari/oleh Rusia,melainkan rudal anti-udara milik ukraina yang error saat mencoba menembak misil Rusia yang menargetkan instalasi milik Ukraina di sekitar lyiv oblas
Rusia sendiri membantah tuduhan tersebut dan beberapa petinggi Kremlin menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan tindakan yang tidak diperlukan dan dapat meningkatkan tensi relasi antara Rusia dan NATO yang sudah tingg
Sebelumnya pada Selasa (di Polandia), diberitakan bahwa ledakan akibat serangan misil terjadi di sebuah peternakan di desa przewodow Polandia yang menewaskan dua warga setempat yang sedang menggarap lahan,media lokal menduga bahwa misil tersebut merupakan rudal jelajah milik Rusia yang nyasar,namun setelah penemuan awal dan penyelidikan lebih lanjut lagi disimpulkan bahwa rudal tersebut bukanlah rudal jelajah melainkan rudal anti udara 5V55K/R yang ditembakkan melalui S-30
5V55K/R sendiri merupakan rudal anti-udara tipe pertama yang digunakan pada sistem SAM S-300 dan bisa menghancurkan target udara dengan jarak sampai dengan 75-80 KM,meskipun ada laporan tentang penggunaan SAM untuk menyerang target darat oleh Rusia,tapi insiden ini tidak mengindikasikan bahwa rudal tersebut ditembakkan oleh Rusia dikarenakan jarak antara desa przewodow dengan wilayah terdekat dari Rusia adalah ±575KM,meski ada spekulasi yang menyebutkan bahwa rudal tersebut datang dari Belarusia,hal tersebut juga dianggap “unlikely
Kejadian ini juga kemungkinan akan dianggap sebagai insiden rudal error atau kesalahan “oknum operator” apabila terbukti bahwa rudal tersebut asalnya dari Ukraina.
Discussion about this post