Seri Hikmah Syuruq
Oleh: Pahri Lubis
” Dan demikian pula telah kami jadikan ummat Islam umat wasatiah, ummat yang adil dan pilihan agar kamu jadi saksi atas perbuatan kamu. Dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu, melainkan agar mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot”. ( Q.S.2: 143 ).
Barakallahu fikum, semoga kita dapat menjadi ummat wasathiyah di tengah peradaban ummat manusia, Islam moderat tidak memihak, sebagai penengah, ummat pilihan Allah sebagai wasit dalam berbagai pertandingan di antara ummat manusia. Seharusnya Islam tampil di depan sebagai wasit dalam percaturan kebijakan kehidupan internasional bukan hanya dari sisi kehidupan beragama yang moderat, tapi mengendalikan kebijakan ekonomi politik global.
Almarhum Dr. Ir. Imaduddin Abdurrahim, M.Sc. sering melontarkan makna wasathiyyah adalah wasit, di tuntut menjadi wasit dalam pertandingan global, mengingat masa keemasan Islam, masa kejayaan berlangsung lebih dari 700 tahun, sedangkan Barat saat itu masih tidur, belum bangkit mengusai peradaban dunia. Saat itu Islam yang menjadi wasit di tengah peradaban dunia. Saat ini tinggal hanya tinggal kenangan, jauh bergeser. Kebijakan global kiblat nya di tangan Barat, barat yang menentukan arah kiblat dunia. Urusan moneter mereka yang membuat kebijakan dan yang menentukan. Padahal surat al-Baqarah 143 di atas menyatakan Allah menjadikan Ummat Islam sebagai wasit, menjadi kiblat penentu arah kebijakan global bagi siapa yang mengikuti ajaran Rasul, Allah mengetahui siapa yang membelot yang tidak mengikuti petunjuknya. Itulah penyebab nya Islam tidak lagi menjadi wasit di tengah peradaban ummat manusia tidak mengikuti petunjuk Rasul, ada yang membelot dari kebenaran. Pada masa keemasan tersebut para mujtahid masih murni, pemerintah menghargai hasil karya ilmiyah mereka. Setelah itu muncul kerajaan kerajaan kecil, sibuk dengan kerajaan sendiri sendiri. Sebagaimana kita saksikan sekarang ini semua orang ingin jadi pemimpin.
Wasatiyah dengan makna toleran Nabi Muhammad sendiri contoh teladan dalam bertoleransi. Nabi berdiri menghargai tatkala jenazah yahudi melintas di depan nya untuk di makamkan. ini membuktikan Islam itu toleran, moderat bukan extrim, apalagi arogan. Wasathiyah dalam arti tengah tengah Nabi menyampaikan: Sebaik baik perkara dalam Islam adalah pertengahan, tidak boleh beribadah berlebihan, ada hak tubuh istirahat, puasa tidak boleh setiap hari, ada hak tubuh makan dan minum, menganjurkan hidup sederhana, tidak berlebihan. Orang yang berinfak tidak boros dan juga tidak kikir tapi berada di antara kedua nya, jika berdoa, memohon hajat kepada Allah tidak boleh dengan suara keras dan juga tidak boleh tanpa suara, tapi berada di antara kedua nya dengan perlahan, cukup di dengar oleh telinga sendiri.
Wasathiyah dengan makna adil mengarahkan ummatnya agar adil seimbang, proporsional dalam menjatuhkan vonis.
Quraish Shihab memaknai Ummatan Wasaton dengan posisi tengah, konsep keseimbangan tidak mengejar kehidupan Dunia semata, dan juga tidak mengejar akhirat sehingga lupa bagiannya di Dunia. Berdialog dengan semua pihak tokoh Agama seperti yang di lakukan oleh nabi dalam piagam Madimah, dan menegakkan keadilan terhadap siapapun. Pandangan Islam tentang hidup, di samping ada dunia ada juga akhirat. Tidak boleh larut dalam materialisme dan juga tidak boleh larut dalam spitualisme. Hiduplah berkeseimbangan.
Bagian kedua agar ummat menjadi saksi, menyaksikan kebenaran, menegakkan kebenaran, baik dalam bidang akidah, syarah dan akhlak. Di bidang akidah maha suci Allah dari pada apa yang mereka tuduhkan. Mereka zalim yang menyatakan Allah punya anak dan istri. Bidang syariah mengikuti jalan yang telah di tetapkan Allah, tidak membelot dari jalan yang lurus, sebagai penyebab hilang nya wasit di tengah peradaban dunia serta berakhlak yang mulia, yang membuat Islam di segani.
Semoga kita menjadi ummat wasatiyah menuju masyarakat yang harmonis dan ideal dengan tidak berlebih lebihan dalam melakukan sesuatu, serta senantiasa berada di jalan yang lurus yang di ridhoi Nya, tidak melakukan hal yang tidak bermanfaat. , amin ya rabbal’alamin.والله أعلم بالصواب
Sabtu, 16 Juli 2022.
Discussion about this post