Kolom
Esai; Tafsir Tweet Pak Mahfud MD

TAFSIR TWEET PAK MAHFUD MD
KH. A Dardiri Zubairi
Saya berempati bagaimana perasaan pak Mahfud MD di Jakarta mengetahui sang Ibu didatangi ramai-ramai oleh sekelompok orang di Pamekasan. Meski di media dijelaskan sang ibu tidak ada di rumah itu, tetap saja tindakan sekelompok orang itu bagi pak Mahfud melukai.
Bagi orang Madura ibu adalah “tempat patapa’an” (tempat bertapa). Selama 9 bulan kita bertapa di rahim ibu sebelum akhirnya kita lahir “sebagai orang sakti” yang diberi mandat oleh Allah menjadi Khalifah di muka bumi ini.
Tapi bagi orang Madura, bertapa tidak berhenti di rahim. Ibu selamanya adalah tempat bertapa. Untuk menjadi “sakti” (kebahagian, ketenangan hidup, sukses lahir bathin atau dunia-akhirat) orang Madura tetap harus bertapa di ‘rahim” ibu, dalam doanya, ridlanya, dan kasih sayangnya. Pantang bagi orang Madura menerima “basto” (murka) ibu. “Basto” ibu diyakini akan membuat keberkahan hidup hilang.
Itulah kenapa pak Mahfud MD di tweetnya begitu “emosional’, sesuatu yang bisa beliau tangguhkan seandainya yang diserang beliau pribadi maupun posisinya sebagai menteri Menkopolhukam. Ini Ibu. Tempat bertapa.
Satu lagi, kedatangan sekelompok orang ke rumah pak Mahfud dalam tradisi Madura disebut ‘alorok’. Dulu biasanya tradisi ini dilakukan sendiri jika ingin duel dengan lawan, bukan rame-rame. Tetapi ada yang lebih elegan dalam tradisi MADURA untuk menyelesaikan masalah, yaitu “bhek rembhek” (musyawarah). Ajak dan undang pak Mahfud dialog, bicara “pamadhure” (dengan cara orang Madura); terbuka, apa adanya, jelas, dan tegas. Saya rasa pak Mahfud siap datang, entah jika kelompok orang itu menutup ruang dialog.
Tidak seluruh pernyataan pak Mahfud soal HRS (jika ini masalahnya) saya setujui, tapi ‘alorok’ rumah ibu pak Mahfud adalah tindakan tak beradab. Kasus ini juga menunjukkan bahwa di Madura telah terjadi pergeseran nilai yang tak boleh dianggap remeh. Pergeseran nilai ini ditangkap orang Jakarta dengan cerdik.
(KH. A Dardiri Zubairi)
-
Regional3 days ago
Luar Biasa! 100 Mobil Logistik dari Enrekang untuk Sulbar
-
Regional12 hours ago
Wali Kota Parepare Kena Covid-19, Begini Kondisinya
-
Sulawesi Barat5 days ago
Prihatin Warga Totolisi Meninggal di Pengungsian, Skuadron Udara 11 Kirim Selimut dan Obat-obatan
-
Regional1 day ago
Baru Dilantik, Kepala DLH Parepare Langsung Bikin Gebrakan Ini
-
Regional2 days ago
YL Beri Semangat Haji Sabar yang Jadi Korban Gempa Sulbar
-
Regional2 days ago
Dollah Mando Makin Kencang Kembangkan Destinasi Wisata di Sidrap
-
Regional7 days ago
10 Tahun Tak Berfungsi, Dispopar Enrekang Segera Rehab Rest Area Maiwa
-
Regional5 days ago
Sehari, Bupati Enrekang Tinjau Tujuh Lokasi Rencana Sport Centre